Senin, 29 Juni 2009
Menang WO, Sriwijaya FC Pertahankan Gelar Copa
Persipura, juara Liga Super Indonesia musim 2008/09, memilih mundur karena tidak puas dengan keputusan wasit Purwanto yang tidak mengindahkan klaim penalti.
Sejak awal, partai final Copa Indonesia di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (28/6), memang memancing rasa tak puas dari banyak orang -- terutama kubu Persipura. Alih-alih menyediakan tempat netral, Badan Liga Indonesia justru menunjuk Palembang yang justru akan sangat menguntungkan Sriwijaya.
Pertandingan final ulangan musim lalu ini sendiri sebenarnya berjalan menarik. Kedua tim saling melancarkan serangan berbahaya ke daerah lawan sejak menit awal.
Namun bagi Persipura, ketidakhadiran Alberto Goncalves di lini depan sedikit menurunkan kualitas ketajaman. "Mutiara Hitam" pun hanya mengandalkan kelincahan dan kematangan skill Boaz Solossa. Tetapi kiper Sriwijaya, Ferry Rotinsulu, yang juga rekan Boaz di timnas Indonesia, bermain sangat baik.
Sebenarnya Persipura lebih sering mengancam. Namun justru Sriwijaya yang unggul lebih dulu melalui tandukan Anoura Obiora yang menerima bola silang dari Mohamad Nasuha pada menit ke-50.
Tapi 10 menit kemudian laga terhenti. Diawali oleh aksi Ferry yang menggagalkan bola di kaki Ian Kabes, bola kemudian bisa disepak Ernest Jeremiah ke gawang, namun bola diklaim terkena tangan seorang pemain Sriwijaya sehingga meninggalkan lapangan.
Tetapi Purwanto bergeming dan mengklaim tak melihat bola mengenai tangan. Akibatnya Persipura marah dan mogok bermain. Meski sudah berusaha dibujuk oleh Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, Persipura tetap enggan melanjutkan pertandingan.
Setelah menunggu hingga sekitar 50 menit, Persipura sepakat untuk walk out. Akibatnya "Laskar Wong Kito" layak meraih gelar juara dan menyamai perolehan rekor Arema Malang yang dua kali beruntun menjuarai Copa Indonesia.
Sementara juara ketiga direbut oleh Deltras Sidoarjo yang menghentikan perlawanan Persijap Jepara 3-1. Bagi Deltras, gelar ini adalah hiburan setelah terdegradasi dari Liga Super ke divisi utama.
Jumat, 12 Juni 2009

Netral kembali terpilih menjadi pengisi lagu untuk Soundtrack Film Indonesia terbaru berjudul "Garuda di Dadaku". Lagu yang berjudul garuda di dadaku, terinspirasi dari hymne yang dinyanyikan oleh para pendukung timnas Indonesia si setiap pertandingan Timnas Indonesia melawan negara-negara lain.
Setelah mendapat persetujuan dari pencipta lagu maupun dari pencipta lirik, lagu baru ini kemudian direkam ulang dengan arransemen netral dan kemudian lagu ini akan dipakai sebagai original soundtrack dari film yang berjudul "Garuda di Dadaku".
Film ini sendiri sedikit banyak bercerita tentang semangat nasionalisme dari putra Indonesia untuk mendukung dan menjadi bagian dari timnas indonesia dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional. Film ini selain dipenuhi oleh emosi yang bercampur aduk (sedih, senang, lucu, terharu, dll), film ini juga membangkitkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara.
Film ini sendiri akan beredar di seluruh Indonesia pada tanggal 18 juni 2009.
Liriknya :
Ayo putra bangsa
Haruskah negeri ini
Ketika kita bangga,
Indonesia
Jayalah negaraku
Tanah air tercinta, Indonesia raya
Jayalah negaraku
Tanah air tercinta, Indonesia raya
Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan keinginanmu
Ku yakin hari ini pasti menang..
Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan keinginanmu
Ku yakin hari ini pasti menang.
Netral - Garuda Di Dadaku (OST Garuda Di Dadaku)

Netral merilis singel terbarunya yang akan menjadi soundtrack film Garuda Di Dadaku . Sebuah film yang bercerita tentang semangat nasionalisme dari putra Indonesia untuk mendukung dan menjadi bagian dari timnas indonesia dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional. Filmnya sendiri baru akan beredar tanggal 18 Juni 2009 mendatang.
Singel terbaru band yang digawangi Bagus (vokal, bass), Coky (gitar) dan Eno (drum) ini berjudul sama dengan filmnya, Garuda Di Dadaku. Lagu ini diadaptasi dari sebuah lagu daerah Maluku dan liriknya didapatkan dari Ferry, koordinator & pendukung Tim Nasional Sepakbola Indonesia. Lagu ini terinspirasi dari hymne yang kerap dinyanyikan oleh para supporter kala timnas bertanding melawan tim dari negara lain.
Free download Netral - Garuda Di Dadaku :
Netral - Garuda Di Dadaku (OST Garuda Di Dadaku)

Netral merilis singel terbarunya yang akan menjadi soundtrack film Garuda Di Dadaku . Sebuah film yang bercerita tentang semangat nasionalisme dari putra Indonesia untuk mendukung dan menjadi bagian dari timnas indonesia dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional. Filmnya sendiri baru akan beredar tanggal 18 Juni 2009 mendatang.
Singel terbaru band yang digawangi Bagus (vokal, bass), Coky (gitar) dan Eno (drum) ini berjudul sama dengan filmnya, Garuda Di Dadaku. Lagu ini diadaptasi dari sebuah lagu daerah Maluku dan liriknya didapatkan dari Ferry, koordinator & pendukung Tim Nasional Sepakbola Indonesia. Lagu ini terinspirasi dari hymne yang kerap dinyanyikan oleh para supporter kala timnas bertanding melawan tim dari negara lain.
Free download Netral - Garuda Di Dadaku :

Netral - Garuda Di Dadaku (OST Garuda Di Dadaku )

Netral merilis singel terbarunya yang akan menjadi soundtrack film Garuda Di Dadaku . Sebuah film yang bercerita tentang semangat nasionalisme dari putra Indonesia untuk mendukung dan menjadi bagian dari timnas indonesia dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional. Filmnya sendiri baru akan beredar tanggal 18 Juni 2009 mendatang.
Singel terbaru band yang digawangi Bagus (vokal, bass), Coky (gitar) dan Eno (drum) ini berjudul sama dengan filmnya, Garuda Di Dadaku. Lagu ini diadaptasi dari sebuah lagu daerah Maluku dan liriknya didapatkan dari Ferry, koordinator & pendukung Tim Nasional Sepakbola Indonesia. Lagu ini terinspirasi dari hymne yang kerap dinyanyikan oleh para supporter kala timnas bertanding melawan tim dari negara lain.
Free download Netral - Garuda Di Dadaku :
GARUDA DI DADAKU

sinopsis :
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus. Terlalu mulukkah impian Bayu untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat?
Kamis, 11 Juni 2009
Selasa, 02 Juni 2009
Lima Pemain Asing Ingin Perkuat Sriwijaya FC
Menurut Hendri, kelima pemain telah mengajukan lamaran tertulis kepada manajemen Sriwijaya FC dengan turut menyertakan rekaman video pertandingan yang menggambarkan kepiawaian masing-masing pemain.
"Tim lima akan mempelajari terlebih dahulu perihal pemain yang ingin bergabung ini. Terdapat beberapa hal yang akan dijadikan pertimbangkan, sehingga dapat diputuskan pemain ini layak atau tidaknya pemain ini direkrut," kata Hendri pada Senin (1/6).
Tim lima adalah tim yang dibentuk oleh PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang bertugas untuk meracik skuad SFC musim depan, Hendri Zainuddin selaku Direktur Teknik PT SOM dan Wakil Manajer SFC sebagai ketua dan sebagai anggota Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan, Wakil Dirut PT SOM dan MC Baryadi, Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid dan Direktur Kewirausahaan Bakti Setiawan.
"Masalah pemilihan pemain akan kami serahkan keputusannya kepada pelatih Rahmad Darmawan yang sangat memahami pemain yang dibutuhkan oleh tim. Namun, manajemen juga akan memberikan saran kepada beliau karena ini berkaitan dengan masalah dana," tambah Hendri.
Hendri menambahkan, manajemen PT SOM telah mengalokasikan dana senilai Rp 11 miliar hingga Rp 13 miliar untuk belanja pemain musim depan. Sedangkan musim ini SFC membutuhkan 25-26 pemain dengan rincian 18 pemain inti dan tujuh hingga delapan pemain pelapis.
Sementara itu pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, tidak mau banyak berkomentar mengenai kelima pemain yang telah terang-terangan menyatakan pinangannya kepada SFC ini.
"Saya mesti melihat semua pemain yang diajukan dengan sangat jeli. Tak mudah untuk saya merekrut atau membuang pemain begitu saja. Terlebih materi yang ada saya kira tidak jelek. Tapi, ini belum akan saya lakukan sekarang, karena fokus kita untuk laga Copa dulu," ucap Rahmad.Senin, 01 Juni 2009
Chord J Rocks meraih mimpi
E
A F#m
mari berlari meraih mimpi
Bm E
menjangkau langit yang tinggi
A F#m
jalani hari dengan berani
Bm E
tegaskan suara hati
D A
kuatkan diri dan janganlah kau ragu
D E
tak kan ada yang hentikan langkahmu
[chorus]
A F#m
ya..ya..kita kan terus berlari
Bm E
ya..ya..tak kan berhenti di sini
A F#m
ya..ya..larilah meraih mimpi
Bm E G
ya..ya..hingga nafas tlah berhenti
A F#m
ku akan bertahan hadapi rintangan
Bm E
perlahan-lahan dan menang
A F#m
jalani hari dengan berani
Bm E
tegaskan suara hati
G F
tak ada yang tak mungkin
G
bila kita yakin
A
pastilah engkau dapati
[interlude] D A D A
A D
F#m E F#m E
[outro] A D C 4x
Chord J-Rocks_Hanya Aku
Am Dm
Aku bisa mengarungi samudera
G C E
menyalakan bintang terang benderang
Am Dm
Aku mampu menyembuhkan hatimu
G C E
pulihkan semua luka perihmu
[chorus]
Dm G C F
Aku adalah mimpi mu yang bersinar saat malam
Dm G C E
Aku adalah cinta yang tak kan hilang untukmu
Dm G C F
temukanlah diri ku dalam hatimu, rasakanlah
B E Am
Aku yang ada, hanya aku
Am Dm
percayalah aku kan membawamu
G C E
melintasi ruang dan waktu
Am Dm
tak kan pernah ada lagi kesedihan
G C E
kita arungi indahnya bercinta
[interlude]
A5-C5-D5-F#5-E5-D5-F5-D5-G#5-E5-D5-C5 2x
Am Dm G C E
[interlude2]
Am E/G# G D/F# F E Dm E
Ide Unik Membawa HP
Nah.. ini ide serem (plus unik), yang multi fungsi:
1. Anda pasti denger ringtone
2. Digeterin juga pasti ndak akan miss
3. Aman, karena kalo di copet pasti terasa....
Sabtu, 30 Mei 2009
Sejarah Cerita Pendopo-KU....

Standard Oil of New Jersey memulai aktivitasnya di Indonesia tanggal 24 April 1912 melalui The American Petroleum Company di negeri Belanda dengan membentuk Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM) untuk usahanya di Indonesia. Guna mengurusi dibidang pemasaran dibentuk NV. Koloniale Petroleum Verkoop Mij (KPVM). Pada tahun 1947 NKPM berubah nama menjadi Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM), sedangkan KPVM menjadi NV. Standard Vacuum Sales Company (SVSC). Tahun 1959 SVSC dirubah menjadi Stanvac Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan 1961 SVPM dilebur menjadi PT. Stanvac lndonesia (PTSI).
Perusahaan Amerika ini mulai operasinya di Sumatera Selatan pada tahun 1916 menemukan sumur minyak dari lapisan dangkal Palembang di Talang Akar. Kemudian 1921 di Talang Akar pada lapisan yang lebih dalam dengan menghasilkan minyak 800 barel/hari.
Masa kejayaan perusahaan ini yaitu pada tahun 1922 menemukan ladang minyak di Talang Akar pada kedalaman 2000 kaki dengan sumur-sumur minyak menghasilkan 10.000 sampai 20.000 barel/hari. Mula masa kejayaannya itu berkat pengeboran sumur Talang Akar-6 yang secara tidak sengaja menghasilkan minyak cukup besar. Ketidak sengajaannya itu dikarenakan perintah penghentian pemboran dari kantor pusat tidak ada, karena waktu itu sedang liburan Natal. Sementara pengebor yang dibayar berdasarkan kedalaman terus melakukan pemboran sampai mencapai lapisan Talang Akar, ternyata mengandung minyak cukup besar, sehingga sumur Talang Akar-6 dianggap Discovery Well (sumur penemuan).
Berdasarkan data-data dari sumur Talang Akar-6 dan pengeboran-pengeboran lainnya didaerah ini yang ternyata cadangan minyaknya cukup besar, maka perusahaan memutuskan untuk membangun sebuah kilang di Sungai Gerong dan pemasangan pipa 6 inci sepanjang 130 kilo meter dari Talang Akar ke Sungai Gerong, padatahun 1926 dapat diselesaikan. Pengembangan selanjutnya Stanvac menernukan ladang-ladang minyak diantaranya: Pendopo 1927, Jirak 1930, Benakat 1933, Raja & Betun 1936, Karan, Deras, Tanim, Abab, Kruh, Kaya 1950.
Pada tanggal 25 September 1963 dilakukan suatu persetujuan dengan Pemerintah Indonesia. diwakili oleh PN. PERMINA bahwa PTSI ditunjuk sebagai salah satu kontraktor dalam bidang usaha produksi minyak. Dalam persetujuan ini daerah Kampar ditambahkan sebagai daerah konsesi baru di Sumatera Tengah. Tahun 1966 pimpinan PTSI di Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah sepenuhnya dipegang oleh putera Indonesia. Tanggal 23 Nopember 1969 dicapai persetujuan antara pemerintah Indonesia diwakili oleh PN. PERTAMINA merubah bidang usaha PTSI. Perubahan itu yang tadinya PTSI merupakan perusahaan dibidang eksplorasi, produksi dan penyulingan menjadi perusahaaan dibidang eksplorasi dan produksi saja. Untuk memenuhi penyediaan kebutuhan gas ke pabrik Pupuk Sriwijaya (PUSRI 11) sebesar 26,3 mmcfd maka pada tahun 1972 dilakukan penandatangan kontrak dengan PERTAMINA selama 10 tahun. Pada tahun 1976 dilakukan lagi penandatangan kontrak dengan PERTAMINA dalam hal penyediaan 45 mmcfd gas untuk kebutuhan PUSRI III & IV.
Perkembangan dalam perluasan eksplorasi tahun 1980 dilakukan di daerah Bungur Kabupaten Musi Rawas dan Sukaraja Kabupaten Muara Enim. Selanjutnya pada tahun 1981 usaha meningkatkan produksi terus dilakukan dengan melakukan pengeboran di daerah Bagi Hasil yaitu Tabuan, Marga Rimba Asam Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Musi Banyuasin.
Lembaran baru sejarah pengelolaan Migas Lapangan Pendopo dimana selama lebih dari setengah abad dikelola oleh pihak asing, maka berdasarkan pasal 3 kontrak karya dan undang-undang no. 14 tahun 1963, pada tanggal 28 Nopember 1983 pengoperasian dan pengelolaan lapangan minyak "Old Area" Pendopo diserah terimakan kepada PERTAMINA. Dalam pengelolaanya dipimpin oleh Kepala Lapangan Pendopo (KLD) berkantor di Pendopo merupakan bagian dari PERTAMINA UEP II Sumbagsel berkantor di Plaju.
Perkembangan berikutnya pengusahaan dibidang Migas Lapangan Pendopo, pada tanggal 16 September 1993 beberapa struktur pengelolaannya diserahkan kepada PT. Ustraindo dalam bentuk Technical Asistance Contrac (TAc) Struktur yang dikelola oleh PT. Ustraindo diantaranya; Jirak, Betun, Sukaraja dan TalangAkar.(Sumber : www.pertamina-dohsbs.com) Belum dimasukan di : www.wikipedia.org
http://www.pendopo92.com/
kalau kalian ingin tahu dengan pendopo, yang sangat kaya dengan minyak...
Rahmad Darmawan Belum Puas Kemenangan SFC

Pelatih Sriwijaya FC (SFC), Rahmad Darmawan merasa belum puas dengan performa skuadnya, kendati Charis Yulianto dkk berhasil mengkandaskan Persibo Bojonegoro 5-0, pada pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (28/5).
"Saya melihat anak-anak mengendurkan serangan setelah memimpin di babak pertama dan di pertengahan babak kedua. Ini tidak boleh terjadi dalam sebuah pertandingan, mereka harus tetap menjaga tempo permainan hingga akhir pertandingan," ujar Rahmad, di Palembang, Jumat.
Mantan pelatih Persija dan Persipura ini menilai, hasil yang didapatkan itu belum cukup memuaskan, mengingat tim yang dihadapi adalah tim yang berada di peringkat enam klasemen sementara divisi utama.
"Pemain seharusnya tidak boleh menurunkan semangat kendati telah unggul dalam jumlah gol. Jika berhadapan dengan lawan yang memiliki kualitas bagus, celah seperti ini pasti akan dimanfaatkan oleh lawan," kata pelatih yang membawa Persipura juara Liga tahun 2005 lalu.
Ia mengaku, mengarahkan timnya agar bermain menyerang dan memberikan tekanan kepada beberapa pemain "Laskar Angling Dharma", julukan Persibo, yang memiliki kecepatan, seperti Samsul Arif (penyerang), Varney Pas Boakay (bek), dan Abel Cielo(gelandang).
"Sejak awal saya mewanti-wanti pemain untuk mengantisipasi pemain Persibo yang memiliki kecepatan, dengan maksud agar mereka tidak dapat mengembangkan permainan karena tidak diberikan ruang. Strategi ini cukup berhasil," ujar Rahmad.
Rahmad menegaskan, hasil pertandingan ini, diharapkan tidak akan membuat SFC FC lengah dan melepas begitu saja laga leg kedua ketika tandang ke markas Persibo.
"Perjuangan belum berakhir, apapun bisa terjadi. Kami berkaca atas kekalahan Pelita Jaya beberapa waktu lalu, yang akhirnya kalah walaupun unggul selisih empat gol di leg pertama," kata pelatih asal Metro, Lampung ini pula.
Selasa, 26 Mei 2009
Sriwijaya FC Perpanjang Kontrak Rahmad Darmawan

Manajemen Sriwijaya FC (SFC), PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), dipastikan segera memperpanjang kontrak Rahmad Darmawan untuk dua musim yang akan dikemas dalam sebuah acara khusus di The Djayakarta Daira Hotel Palembang, Selasa (26/5) siang.
"Besok Rahmad akan tanda tangan kontrak dengan SFC untuk dua musim sekaligus dalam sebuah acara yang dihadiri seluruh direksi PT SOM," ujar Hendri.
Rahmad Darmawan juga membenarkan dirinya akan kembali dikontrak SFC itu.
"Alhamdulillah semua masalah administrasi telah selesai dan tidak ada lagi masalah yang mengganjal," kata RD, sapaan akrab Rahmad.
Beberapa hari yang lalu, Rahmad sempat menyatakan masih ada poin perjanjian itu yang belum menemukan kata sepakat dengan manajemen SFC, yaitu mengenai materi skuad SFC musim depan.
"Tidak ada masalah dengan nilai kontrak yang diajukan manajemen terhadap saya. Saya juga sudah 'deal' masalah materi pemain dengan manajemen karena disesuaikan dengan target musim depan yang ingin meraih 'double winner' (juara Liga dan Copa)," kata pelatih berpangkat Kapten Marinir TNI AL ini.
Setelah mengarsiteki SFC sejak dua tahun lamanya, pelatih berusia 42 tahun ini mempunyai rencana besar untuk pengembangan olahraga sepak bola di Sumsel dan hal ini menjadi alasan utama dia memilih bertahan di SFC.
"Saya mempunyai cita-cita besar untuk pengembangan olahraga sepak bola di Sumsel, saya berangan-angan nantinya ada Liga SFC yang diikuti oleh seluruh kabupaten di Sumsel. Tidak mesti terwujud tahun ini, bisa jadi beberapa tahun mendatang," kata Rahmad pula.
Selain itu, Rahmad juga tidak membantah, jika sikap penerimaan masyarakat Sumsel terhadapnya dan kerjasama yang baik dengan manajemen menjadi pertimbangan utamanya pula.
"Saya sudah merasa betah di sini. Jika saya tetap di sini artinya saya tinggal meneruskan saja. Selain itu, saya melihat ada komitmen yang tegas dari Pemprov Sumsel untuk pengembangan olahraga termasuk SFC di masa datang," ujarnya.


